Search This Blog

Thursday, October 21, 2010

HABIS

Telanjur kutinggalkan hulu
Tanpa tahu apakah ada muara tempat berlabuh
Letih leher melenguh
Peluh mengering
Air asin
Harus terhenti sebelum menepi
Berakhir di atas sampan
Waktu
Lamban merambati nasib
”Malas”
Begitu katanya padaku
Lelah sukmaku memanggul sauh
Di manakah berlabuh?
Mestinya kuhitung saat
Menyadari niat dan tekad
Tatkala menantang sang sekarat
Paripurna di sini
Di tengah air asin
Mati di atas sampan
Mati teruruk sampah
Mati sebagai sampah
Sampah yang mati


Larantuka, 22 Februari 1993
Antonny Gersang

No comments:

Post a Comment